Posts

Showing posts from February, 2013

Tajdid dan Mujaddid Menurut KH Maimun Zubair Sarang

Image
------------------------------ ------------------------------ -------- dari mbah maimun untuk islam aswaja Tajdid atau memperbaharui pemikiran Islam adalah sebuah tema yang selalu dibicarakan dan didiskusikan oleh pemikir-pemikir dan ilmuan Islam pada masa sekarang. Pembahasan ini tidak hanya terbatas kepada tafsiran makna dari tajdid ini atau dari segi siapakah dia yang disebutkan mujaddid? Bahkan, ketika ada seorang ilmuan yang pemikirannya ternyata sedikit menyeberangi arus perdana berpendapat bahwa pemikirannya tidak lain adalah kerana memang tajdid di dalam Islam adalah dituntut. Ini tidak lain adalah disebabkan ada sebuah hadis Sahih Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: "إن الله يبعث لهذه الأمة على رأس كل مائة سنة من يجدد لها دينها"[1] (Sesungguhnya Allah mengutus bagi umat ini pada setiap awal seratus tahun orang yang akan memperbaharui bagi umat ini akan agamanya). Disebabkan oleh janji Rasulullah SAW melalui sabdanya tadi, perebutan title sebagai

HUKUM LAFADZ SAIYYIDINA

Kata-kata “sayyidina” atau ”tuan” atau “yang mulia” seringkali digunakan oleh kaum muslimin, baik ketika shalat maupun di luar shalat. Hal itu termasuk amalan yang sangat utama, karena merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Syeikh Ibrahim bin Muhammad al-Bajuri menyatakan: الأوْلَى ذِكْرُالسَّيِّادَةِ لِأنَّ اْلأَفْضَلَ سُلُوْكُ اْلأَدَ بِ “Yang lebih utama adalah mengucapkan sayyidina (sebelum nama Nabi SAW), karena hal yang lebih utama bersopan santun (kepada Beliau).” (Hasyisyah al-Bajuri, juz I, hal 156). Pendapat ini didasarkan pada hadits Nabi SAW: عن أبي هريرةقا ل , قا ل ر سو ل الله صلي الله عليه وسلم أنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَأوَّلُ مَنْ يُنْسَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ وَأوَّلُ شَافعٍ وأول مُشَافِعٍ “Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Saya adalah sayyid (penghulu) anak adam pada hari kiamat. Orang pertama yang bangkit dari kubur, orang yang pertama memberikan syafaa’at dan orang yang

Adab membaca al qur’an

Oleh Kang Aruf   Agar bacaan alqur’an bermanfaat,agar ia menghasilkan buahnya berupa tadabbur,kesan,istiqomah,dan agar anda membaca sebagaimana Rasulullah saw dan para shabat mulia membacanya,maka adab adabnya harus di perhatikan,di pegang,dan di jaga sebelum dan di saat membaca. Berikut penulis sajikan kepada anda adab yang paling penting dengan penjelasan yang singkat dan padat : 1.memilih waktu yang sesuai untuk membaca al qur’an,yaitu waktu Allah bertajjalli kepada hamba hambaNya dan pancaran pancaran rahmatNya turun.waktu yang paling baik adalah sepertiga terakhir dari waktu sahur,kemudian di malam hari,kemudian di waktu fajar,kemudian di waktu pagi,kemudian di waktu siang hari selebihnya. 2.memilih tempat yang sesuai,seperti Rumah Allah,atau di sudut rumah yang di kosongkan dari berbagai gangguan serta jauh dari tempat kegaduhan,pembicaraan duniawi,dan permainan anak anak. 3.memilih cara duduk yang sesuai,kondisi yang sesuai dan sikap badan yang pantas,ka