AGROBISNIS : tak sekedar mengaji kami pun belajar berkarya

Menjadi santri di pondok pesantren sering dibayangkan hanya berkutat dengan ilmu agama dan kegiatan mengaji Al Quran dari pagi hingga malam hari.

Namun di Pondok Pesantren PASURAN PUTU SANTRI NURUL HASANt, para santri tidak hanya diajari mengaji ataupun belajar ilmu agama, sebaliknya mereka dibina dengan kemampuan usaha di antaranya di sektor pertanian atau agribisnis. di samping bidang keahlian lain.

galery foto pembuatan kompos dan pupuk organik









Pengembangan wawasan dan ketrampilan generasi santri ke depan di harapkan tak sekedar faham ilmu agama tapi juga siap menghadapi tantangan zaman dengan berbagai keahlian yang di antaranya agronomi yang di bentuk dalam program keahlian agrobisnis santri, selain kecakapan di bidang lain misalkan seni, teghnologi menegement dan keorganisasian yang di kesemuanya tertuang dalam motto santri GENERASI YANG BERIMAN YANG ILMIAH DALAM BERFIKIR DAN DZIKIR, BERAMAL DENGAN ILMU DAN AKHLAKUL KARIMAH

sebenarnya kegiatan ini hakikatnya adalah untuk mendalami dan menghayati ajaran islam yang di ajarkan rosulullah yaitu tentang kemuliaan seseorang yang bercocok tanam, Dan kemulian petani akan bertambah apabila dia adalah seorang muslim. Karena dia mendapatkan ganjaran dan atau pahala yang berlimpah dari aktivitas pertanianannya. Jadi kemulian yang dia dapat bukan hanya di dunia ini saja tetapi juga di akhirat

Pada pembahasan ini saya akan membawakan hadits yang  keutamaan petani muslim.
1.Dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallohu ‘Anhu dia bercerita bahwa Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةً وَ لاَ يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً
“Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Muslim Hadits no.1552)

2.Dari Anas bin Malik Rodhiyallohu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا, أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيْمَة ٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ
“Tidaklah seorang muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian hasil tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan (tanaman tersebut) menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Bukhari hadits no.2321)

3.Dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallohu ‘Anhu dia berkata, telah bersabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam:
فَلاَ يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَ لاَ دَابَّةٌ وَ لاَ طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sam 

kerinduan akan surga tak melulu dengan bersujud dan menyepi ( tajrid ) melainkan juga dapat diraih dengan berkarya yang di niati anfa'uhum linnas, berkarya dan belajar seorang pemuda di berbagai bidang keilmuan dalam satu ruang lingkup keagamaan akan jauh lebih bermakna ketimbang sekedar mengejar harta.

dari sektor kependidikan agrobisnis dan juga kependidikan ketrampilan keahlian sesuai apa yang para santri inginkan, di harapkan lulusan PP.PPSNH menjadi corong kebaikan di tengah-tengah masyarakat dengan tetap himmah halliyah keimanan dan ketaqwaan.


Comments

Popular posts from this blog

7. Istighfar 14 (Empat Belas) Tempat

SHOLAWAT BADAWIYAH

HUKUM MANAQIB pan