belajar sifat FATONAH

belajar sifat FATONAH ala Rasulullah Shollallahu alaihi wa alihi wa sallam

PERTAMA:
“Ajarilah anak-anak anda berenang sebelum menulis, sebab mereka bisa mudah menemukan orang yang bersedia menulis untuk mereka, tapi tidak berenang untuk mereka.”

menanamkan karakter dermawan pada anak itu tidak mudah ketika di lingkungan masyarakat dan teman-temannya di ajari orang tuanya mengumpulkan harta dan kejayaan diri dan ambisinya,
membiayai anak untuk mondok sekolah itu mudah, tapi menanamkan mondok sekolahnya untuk ummat ini langka.

"MAA TA'BUDHUNA MIN BA'DI atau MAA TA'KULUNA MIN BA'DI
pendidikan karakter cinta pada Tuhannya lengkap dg sifat malunya pada kesalahan yg di atur Tuhannya ini yg paling penting dalam mendidik anak, tapi pada kenyataannya orang tua sekarang lebih takut kalau anaknya tak dapat kerja.

bapakku pernah Bilang "nak sekolahlah kamu untuk warga desamu tidak lupa untuk agamamu, bapak tidak takut ananda tidak memilik pekerjaan berkelas atau mapan, tapi bapak takut ananda kerjanya hanya memikirkan perut sendiri"
(ba'da maghrib 1999)
============

KEDUA
“Sesungguhnya akal pikiran manusia tersembunyi pada bawah lidahnya.”

acap kali lisan (tulisan) ini nampak begitu manis,bahkan kalau perlu di indah-indahkan agar tampak begitu bijak dan santun lagi sabar, tapi di balik keindahan itu ternyata di penuhi tipu muslihat untuk mengangkat harkat diri agar di pandang sebagai orang baik, pinter, bijak, tapi di balik itu hanya permainan rayuan belaka,

maka sayapun tidak heran ketika ada perjaka atau perawan yg begitu nampak bijak atau feminim, namun ketika di hadapkan dg kenyataan banyak sekali perawan dan perjaka itu lari dari kejujuran, dan ternyata mulutnya (tulisannya) hanya untuk memoles dirinya sendiri agar di kagumi banyak orang.
============

KE TIGA
“Kalau tidak karena kata-kata 'aku tidak tahu' yang menyebabkan aku tahu, maka aku tidak akan mengatakan apa yang tidak aku tahu”

terkadang kejujuran itu amenjadi sangat mahal di tangan para bromocarah dan imposible karakter, adalaah sesuatu yg jarang di jumpai orang melakukan sesuatu tapi masih memikirkan hati orang lain.

bapakku mengajarkan
"nak nek nggawe omah ojo apik-apik nak, mesakne atine tonggomu nak, iyo apik seh iso (mungkin) sampean, tapi nko dadi lan sebabpe penyakite atine tonggomu seng tukang iri iku kumat opo gak mesakno nak. luweh becik 40% iku gae nyaur utange masjid iko, gen sitik akeh iku ndidek dulor lan tonggo...."

"kasinggihan dawuh bapak, putro ngesto'aken mawon..."

Comments

Popular posts from this blog

7. Istighfar 14 (Empat Belas) Tempat

SHOLAWAT BADAWIYAH

HUKUM MANAQIB pan